EFFORT
22.24April - Juni 2010,
Ini adalah kisah hidupku dalam dunia pendidikan. Aku berasal dari keluarga yang dalam keadaan sederhana. Tinggal di desa yang masih tinggi akan toleransi penduduknya. Mau tidak mau aku pun harus mengikuti tradisi tersebut. Aku menghormati dan menghargai semua warga disini, terlebih orang tuaku. Mereka adalah sumber semangat dan inspirasiku. Beliau yang membesarkanku, merawatku, hingga membuatku menjadi lebih berpikir rasional lewat pendidikan. They’re my everything :)
Saat ini aku kelas IX di salah satu sekolah favorit di kota Madiun, SMP N 3 Madiun. Ya, meskipun rumahku di desa, aku berkeinginan untuk bisa bersekolah di kota. Tak sembarang anak desa bersekolah di kota. Harus melalui seleksi terlebih dahulu untuk kesana. Nggak habis pikir masuk SMP pun sudah dihadapkan dengan ujian seleksi untuk memperebutkan kursi. Alhamdulillah aku sekarang sudah hampir lulus di sekolahku ini. Tanpa peran orang tuaku juga mungkin aku tidak bisa berprestasi disini. Terimakasih.
Ini adalah sekolah yang mengantarkan ke mimpi mimpiku |
Kelulusan tiba. Aku diarahkan orang tuaku untuk melanjutkan ke SMK. Ada setengah hati untuk mengatakan “iya, aku mau” kepada orang tuaku. Alasan mereka menyarankan begitu karena mereka menganggap smk selain murah, bisa langsung kerja. Katanya juga, jika ke sma kalau nggak kuliah nggak bisa cari kerja. Kalau kuliah, mereka nggak sanggup membiayai. Mereka sudah mempersiapkan aku untuk segera bekerja. Ya begitulah pemikiran orang desa yang awam. Sulit untuk diajak maju. Jika sudah terikat tradisi agak sulit untuk mengganggunya. Padahal, aku nggak mikir sampai kesitu. Sebenernya, aku mengharapkan SMA. Aku nggak mikir nanti setelah lulus sma mau kerja dimana. Yang hanya dibenak hanya sekolah, belajar, berprestasi, udah gitu aja. Nilai danemku smp yang lumayan lah, harusnya bisa masuk ke SMA N 1 Madiun. Namun, orang tuaku mendaftarkanku ke SMK N 1 Madiun. Saran dari guruku supaya aku masuk aja ke sma. Begitupun dengan hasil tes IQ yang diadakan sebelum kelulusan, SMA IPA. Piye perasaanmu jal ??
Tak ada dalam benak untuk melanjutkan kuliah. Aku nurut kata orang tuaku. Aku masuk di SMK N 1 Madiun. Agak nyesek sudah pasti. Lama kelamaan hilang rasa itu dengan sendirinya. Aku mulai iri dengan tetanggaku yang baru lulus dari smk ini. Dia magang selama 3 tahun ke Jepang. Nggak kebayang kan gimana suksesnya dia membahagiakan orang tuanya? Aku jadi ada passion berada di sekolah yang favorit juga untuk tingkat smk di Madiun ini. Aku mulai serius. Harus bisa ke Jepang. Ini salah satu mimpiku sampai sekarang.
To be continued . . . . . . .
0 komentar